Minggu, 10 Februari 2013

BIOLOGI PRAKTIKUM TROPISME


PRAKTIKUM TROPISME

I.       TUJUAN
1.      Fototropisme
Mengamati pengaruh cahaya terhadap gerak pertumbuhan tanaman
2.      Gravitropisme
Mengamati arah gerak pertumbuhan tanaman akibat adanya gravitasi

II.       ALAT DAN BAHAN
1.  Fototropisme
Ø  Alat :                                         
-          Botol bekas selai
-          Gelas beaker
-          Kertas aluminium
-          Pipet
Ø  Bahan :
-          Biji kacang hijau
-          Kapas
-          Air

2.  Gravitropisme
Ø  Alat :                                         
-          Cawan Petri
-          Pipet
-          Selotip 2 sisi
Ø  Bahan :
-          Biji jagung (Zea mays)
-          Kapas


III.   DATA HASIL PENGAMATAN
1.  Fototropisme 
Tabel 1. Gerak Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Hari ke-
Botol I
(dinding botol tidak ditutupi apapun)
Botol II
(dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium)
Botol III
(dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium yang salah satu sisinya diberi lubang) 
1.
Tunbuh radikula
Tumbuh radikula
Tumbuh radikula
2.
Radikuka memanjang, tumbuh batang, tumbuh daun pertama berwarna hijau muda.
Radikuka memanjang, tumbuh batang, belum tumbuh daun.
Radikuka memanjang, tumbuh batang, belum tumbuh daun.
3.
Batang memanjang, daun berwarana hijau tua.
Batang memanjang, daun berwarna kuning.
Batang memanjang, daun berwarna hijau pucat.
4.
Batang memanjang, daun tumbuh subur berwarna hijau tua.
Batang lebih panjang, daun yang berwarna kuning pucat
Batang memanjang, daun yang berwarna hijau pucat
7.
Batang lebih panjang dari hari ke-4, ujung batang tumbuh menuju ke dinding-dinding  botol yang transparan terkena cahaya, daunnya tumbuh subur dan berwarna hijau tua
Pertumbuhan batang paling panjang, ujung batang  tumbuh menuju ke atas, dan daunnya berwarna kuning kepucatan
Batang lebih panjang dari botol terbuka, ujung batang  tumbuh menuju ke arah lubang cahaya, dan daunnya berwarna hijau muda

Pada hari ke-5 dan ke-6 tidak dilakukan pengamatan.

1.      Gravitropisme
Ganbar 1. Pertumbuhan akar jagung
                                                                          atas
                               
                                  A

                B                                  C


                                    D

                                                                            bawah

Tabel 2. Gerak pertumbuhan akar jagung (Zea mays)
Hari ke-

Arah tumbuh
Pertumbuhan Radikuka
Pertumbuhan batang dan daun
1
A
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
B
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
C
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
D
Belum tumbuh
Belum tumbuh
Belum tumbuh
2
A
Akar tumbuh ke bawah
Muncul akar
(+++)
Belum tumbuh
B
Akar tumbuh ke bawah
Muncul akar
(++)
Belum tumbuh
C
Akar tumbuh ke bawah
Muncul akar
(+)
Belum tumbuh
D
Akar tumbuh ke bawah
Muncul akar
(++)
Belum tumbuh
3
A
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar tumbuh (++++++)
Batang tumbuh (+++)
B
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar tumbuh (+++++)
Batang tumbuh
(++)
C
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar tumbuh (++++)
Batang tumbuh
(+)
D
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar tumbuh (+++++)
Batang tumbuh (++)
4
A
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Muncul daun
B
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Belum muncul daun
C
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Belum muncul daun
D
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Belum muncul daun
7
A
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Daun tumbuh
B
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Muncul daun
C
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Muncul daun
D
Akar : ke bawah
Batang : ke atas
Akar semakin panjang menyelip ke dalam media (kapas)
Muncul daun


IV.  PEMBAHASAN
Fototropi atau heliotropi adalah gerak tumbuh karena rangsang cahaya. Apabila sumber perangsang itu berupa cahaya maka gerak bagian tanaman menuju cahaya disebut fototropi positif. Apabila gerak itu menjauhi rangsangan, gerakannya disebut fototropi negatif. Gravitropi atau geotropi adalah gerak tumbuh karena rangsang gravitasi bumi atau gerak yang menuju ke pusat bumi. Gerak ini hanya bisa dilakukan oleh akar. Apabila gerakannya menuju pusat bumi maka disebut geotropi positif. Apabila gerakannya menjauhi pusat bumi disebut geotropi negatif.
Berdasarkan hasil pengamatan selama 7 hari dapat diketahui bahwa untuk kegiatan fototropisme pada botol I, yaitu dinding botol tidak ditutupi apapun, batangnya lebih panjang dari hari ke-4, ujung batang tumbuh menuju ke dinding-dinding  botol yang transparan terkena cahaya, daunnya tumbuh subur dan berwarna hijau tua. Pada botol II, yaitu dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium, pertumbuhan batangnya paling panjang diantara kedua botol, ujung batang  tumbuh menuju ke atas, dan daunnya berwarna kuning kepucatan. Sedangkan pada botol III, yaitu dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium yang salah satu sisinya diberi lubang, batangnya lebih panjang dari botol terbuka, ujung batang  tumbuh menuju ke arah lubang cahaya, dan daunnya berwarna hijau muda.
Dari hasil pengamatan di atas menunjukkan bahwa biji kacang hijau tersebut tumbuh bergerak ke arah terdapatnya rangsangan cahaya matahari. Gerak tumbuhan ini disebut dengan fototropisme atau heliotropisme. Tanaman tumbuh bergerak ke arah rangsangan cahaya dikarenakan cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis, dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersediaan makanan serta akan mempengaruhi pembelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan terlihat kuning pucat (mengalami Etiolasi) karena kekurangna klorofil. Kekurangan klorofil ini akan menyebabkan pengurangan hasil fotosintesis sehingga jaringan akan mati karena kekurangan makanan. Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang sebab hormon auksin yang terdapat pada jaringan meristem tidak terhambat oleh cahaya. Selain itu tanpa adanya cahaya batang menjadi lembek, kurus, dan tumbuh tidak normal.
Untuk kegiatan gravitropisme, semua biji jagung (Zea mays) yang diletakkan di dalam cawan petri yang telah berisi kapas basah pada posisi pangkal biji menghadap ke bawah, atas, kanan, dan kiri selama 7 hari. Pada hari ke-2 tumbuh radikula ke arah bawah dan hari ke-3 tumbuh batang ke arah atas, kemudian pada hari ke-4 muncul daun. Akar atau radikula adalah organ yang pertama kali tumbuh karena berfungsi untuk mengambil substrat di lingkungan. Pada keadaan alami di tanah, radikula tumbuh menuju ke dalam tanah atau dikenal dengan istilah gravitropisme. Arah gerak akar tanaman selalu tertuju pada gravitropisme positif meskipun ada beberapa spesies tanaman yang mengalami gravitropisme negatif. Berdasarkan  percobaan di atas yang dilakukan menunjukkan bahwa akar Zea mays mengikuti gravitropisme positif, hal ini ditunjukkan dengan arah tumbuh radikula ke arah bawah. Ini dikarenakan secara alamiah akar tumbuh ke tanah untuk mencari nutrisi yang digunakan untuk metabolisme.

V.     DISKUSI
1.   Fototropisme 
a)      Bagaimanakah cahaya dapat mempengaruhi arah gerak dari tanaman?
Jawab :
Tanaman cenderung tumbuh menuju ke arah terdapatnya cahaya, hal ini dikarenakan cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis, dengan demikian cahaya memberikan pengaruh langsung pada ketersediaan makanan dan akan mempengaruhi pembelahan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan.
b)      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman?
Jawab :
-          Cahaya
-          Zat kimia
-          Arus listrik
-          Gravitasi
-          Sentuhan
-          Aliran air
-          Suhu
c)      Tanpa cahaya apakah tanaman masih dapat tumbuh dan ke arah mana gerak pertumbuhannya?
Jawab :
Tanpa cahaya tanaman masih dapat tumbuh, namun daun dan batang tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan kelihatan kuning pucat karena kekurangan klorofil (mengalami etiolasi). Dengan tidak adanya cahaya matahari menyebabkan batang tumbuh lebih panjang, lembek, kurus, dan tumbuh tidak normal. Gerak pertumbuhannya menuju ke arah yang tidak beraturan.

2        Gravitropisme
a).  Bagaimanakah arah gerak akar pada berbagai posisi biji jagung pada cawan petri percobaan ini?
Jawab : 
Arah gerak akar pada berbagai posisi biji jagung pada cawan petri tersebut menuju ke arah bawah (pusat bumi).
b). Apakah arah gerak akar tertuju pada satu arah saja? Mengapa?
Jawab :
Arah gerak akar tertuju pada satu arah saja, yaitu menuju ke arah pusat bumi. Hal ini dikarenakan pengaruh gaya gravitasi bumi.
c). Apakah hal ini berlaku pada keadaan hampa udara?
Jawab: 
Tidak, bila kita melakukan pertumbuhan tanaman di ruang hampa udara maka pertumbuhan tidak akan terjadi, sehingga sebelum ada pergerakan tanaman, tanaman tersebut sudah mati terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan proses metabolisme berhenti sebagai akibat dari tidak adanya suplai O2 yang penting bagi metabolisme.


VI. KESIMPULAN
1.      Percobaan fototropisme :
·         Biji kacang hijau yang disemaikan pada botol I (dinding botol tidak ditutupi apapun) : tumbuh menuju ke dinding-dinding  botol yang transparan terkena cahaya
·         Biji kacang hijau yang disemaikan pada botol I I (dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium) : tumbuh menuju ke atas
·         Biji kacang hijau yang disemaikan pada botol III (dinding botol ditutup rapat dengan kertas aluminium yang salah satu sisinya diberi lubang) : tumbuh menuju ke arah lubang cahaya
2.      Percobaan gravitropisme :
·         Berdasarkan percobaan kelompok kami, selama pengamatan 5 hari biji jagung (Zea mays) yang disemai belum muncul radikula karena kondisi lingkungan pertumbuhan yang kurang optimal (biji tidak dapat menyerap air karena terhalang oleh selotip 2 sisi)
·         Berdasarkan percobaan beberapa kelompok arah gerak pertumbuhan akar biji jagung (Zea mays) mengikuti gravitropisme positif.


                                                                 DAFTAR GAMBAR

DAFTAR PUSTAKA

Baseri, Sri Ngatin. 2002. Biologi. Surabaya.
Campbell, et al. 2003. BIOLOGI, Edisi kelima, Jilid II. Erlangga. Jakarta
Dwidjoseputro, G. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kimball, John W. 1983. BIOLOGI, Edisi kelima, jilid II. Erlangga. Jakarta.
Saktiyono. 1999. Seribupena Biologi. Erlangga. Jakarta.
Salisbury, Frank B dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar